Tuesday, 12 March 2013

Hati hati, konsumsi garam berlebihan memicu penyakit autoimune

Akhir-akhir ini penyakit autoimune semakin sering kita dengar dan semakin banyak penderitanya. Penyakit autoimune timbul dari respon berlebihan kekebalan tubuh terhadap zat dan atau jaringan yang merupakan bagian dari tubuh itu sendiri. Sehingga pada kasus penyakit autoimune,sistem imun tubuh yang seharusnya menyerang patogen justru akan menyerang jaringan tubuh yang sehat.Sebagai contoh penyakit autoimune adalah penyakit multiple sclerosis. Multiple sclerosis adalah penyakit autoimune yang menyerang sistem saraf pusat sehingga sistem imun tubuh merusak lapisan pelindung myelin di sekitar akson atau sel syaraf. Hal ini mengakibatkan proses penghantaran sinyal pada sistem saraf terganggu dan dapat berakibat berbagai defisiensi neurologis termasuk cacat permanen.  

Kenaikan angka kasus penyakit autoimune pada akhir dekade ini telah menarik perhatian para ilmuwan untuk mengetahui pemicunya. Kenaikan drastis ini tidak mungkin hanya dikarenakan faktor genetis. Para ahli menduga bahwa kenaikan yang sangat tinggi ini dipicu oleh faktor lingkungan, terutama perubahan gaya hidup dan kebiasaan pola makan di negara-negara maju. Di negara maju makanan olahan dan siap saji sudah merupakan bagian dari menu makan sehari-hari. Makanan tersebut cenderung memiliki kadar garam yang jauh lebih tinggi dari makanan rumah. Penelitian ini adalah yang pertama untuk menunjukkan bahwa asupan garam berlebih dapat menjadi salah satu faktor lingkungan yang mendorong peningkatan kejadian penyakit autoimun.




Beberapa tahun lalu, Jens Titze melaporkan bahwa konsumsi garam akan terakumulasi dalam jaringan tubuh dan mempengaruhi makrofag, yaitu sel yang bertugas melumpuhkan patogen dalam tubuh dengan mekanisme fagositosis. Markus Kleinewietfeld dan David Hafler (2013) menunjukkan adanya perubahan pada sel T pembantu karena kebiasaan pola makan tertentu. Sel T pembantu adalah bagian dari sel darah putih yang berperan aktif membantu sel-sel imune dalam menghadapi bahaya patogen dan infeksi. Ditemukan pula bahwa sel ini tidak hanya membantu memerangi infeksi tapi juga berperan penting dalam patogenesis penyakit autoimune. Pada kadar garam yang tinggi, terjadi induksi sel T pembantu ini. Induksi aktifitas sel ini bahkan mencapai sepuluh kali dari kondisi normal. 

Untuk itu sudah saatnya kita lebih memperhatikan pola makan keluarga kita. Kurangi makan makanan siap saji, dan makanan olahan seperti makanan kaleng dan nugget yang semakin digemari anak2.

Sayangi keluarga kita!!


sumber : 
1, Markus Kleinewietfeld, Arndt Manzel, Jens Titze, Heda Kvakan, Nir Yosef, Ralf A. Linker, Dominik N. Muller, David A. Hafler. Sodium chloride drives autoimmune disease by the induction of pathogenic TH17 cellsNature, 2013; DOI: 10.1038/nature11868

2. http://www.sciencedaily.com/releases/2013/03/130306134358.htm

2 comments:

  1. Autoimun ternyata jadi ancaman buat konsumsi garam berlebih ya? Beruntungnya saat ini sdh ada trik agar kita dapat mengurangi garam sehari-hari di antara triknya adalah dengan mengkonsumsi makanan yang dihidangkan hangat. saya pernah baca artikel mengenai ini di sini http://goo.gl/B4nnj6

    ReplyDelete