Harga bawang merah dan bawang putih sudah menjadi berita nasional. Bahkan RI 1, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun sampai merasa perlu membuat statement dan instruksi khusus untuk dua komiditas ini. Hal ini menunjukkan begitu pentingnya nilai bawang merah dan bawang putih untuk orang Indonesia. Ya.. jika kita perhatikan hampir semua makanan Indonesia pasti menggunakan kedua atau salah satu bawang ini. Akan tetapi tahukah anda ternyata selain sebagai bumbu masak, bawang merah (Allium cepa L) dan bawang putih (Allium sativum L) juga banyak dikonsumsi karena khasiatnya untuk kesehatan.
Laporan khasiat bawang merah dan bawang putih pertama ditemukan sejak 1550 BC yaitu dalam Codex Ebers, laporan medis bangsa Mesir. Disebutkan dalam laporan yang ditulis pada kertas papirus tersebut bahwa bawang merah dan bawah putih mempunyai khasiat menyembuhkan berbagai penyakit seperti jantung, sakit kepala, gigitan serangga, cacingan dan tumor. Penggunaan kedua bawang ini kemudian melebar ke bangsa Yunani dan Romawi. Bahkan pada Pertandingan Olimpiq pertama, para atlit menggunakannya sebagai ramuan penyegar dan stimulan.
Penelitian ilmiah mengenai khasiat bawang merah dan bawang putih telah dimulai sejak pertengahan abad 19. Louis Pasteur pada tahun 1858 melaporkan bawang putih berkhasiat sebagai anti bakteri. Di tahun 1932, dilaporkan bahwa bawang putih efektif untuk menyembuhkan disentri. Kemudian ilmuwan China melaporkan khasiat bawang putih dalam menyembuhkan kanker usus. Sampai saat ini, semakin banyak diketahui khasiat ke dua bawang ini untuk penyembuhan dan pencegahan beberapa penyakit seperti obesitas, kolesterol tinggi, diabetes tipe 2, hipertensi, katarak dan berbagai gangguan percernaan makanan seperti kolik.
Begitu banyaknya manfaat bawang merah dan putih, menarik minat para ahli untuk meneliti lebih jauh kandungan bahan aktif kedua bawang ini. Bawang mengandung senyawa tiosulfinat yaitu suatu senyawa atsiri (mudah menguap). Senyawa tiosulfinat menyebabkan rasa pedas atau pedih di mata dan bersifat labil sehingga mudah hilang karena proses pengolahan makanan. Selain itu bawang juga mengandung senyawa-senyawa lain yang lebih stabil, seperti flavonoid glycoside, dibenzofuran, sapogenin dan saponin. Senyawa-senyata yang lebih stabil ini diketahui mempunyai kontribusi yang penting untuk manfaat bawang merah dan putih tadi. Sebagai contoh flavonoid dikenal sebagai antioksidan yang efektive.
Melihat khasiatnya yang begitu bermacam-macam, mari kita berharap agar peneliti pertanian mulai memberikan perhatian yang lebih pada komiditas ini sehingga bawang merah dan putih tidak lagi mahal dan terjangkau oleh semua masyarakat Indonesia.
sumber: